Iklan

Menapak Bumbung Langit Palembang di Zona Darurat ISPU

Thursday, October 1, 2015, 9:03:00 AM WIB Last Updated 2022-02-13T15:20:44Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
MNi/ Palembang. Sebaiknya kita mulai membaca berita ini dengan doa atau apapun yang anda anggap baik. Penyebab kematian ummat manusia tidak karena takdir melainkan karena ulah tangan kotor manusia itu sendiri yang terus terjadi dengan alasan yang sama dan pola yang sama, patut untuk dikutuk. Seraya menyisipkan gulali sebagai perbuatan oknum merusakan alam dengan membakar hutan lalu menjadi tragedi terbesar yang dicatat dalam sejarah karena kelalaian, adalah kenaifan yang terlalu. Kenaifan yang semacam ini seringkali menjadikan Tuhan sebagai kambing hitam tanpa berusaha memeriksa kasualitas penyebab penderitaan dan kematian ummat manusia.
Hari ini, di Belitung Timur, kawasan hutan yang terbakar mencapai empat hektar, namun menapak kondisi hari ini yang lebih parah terjadi di langit Palembang yang mencatat kondisi udara terparah dalam sejarah kabut asap di Indonesia. ISPU Palembang saat ini berada di angka 1.900, 6 kali lipat dari ambang batas bahaya yang diprediksikan sebelumnya hanya di angka 300-an. Bisa dibayangkan, mampukah makhluk hidup bernama manusia terutama bayi dan anak-anak di Palembang dapat bertahan hidup? Jika tidak ada satu tindakan nyata segera diambil, maka tidak mustahil berita edisi selanjutnya dari Palembang menyebutkan bayi-bayi dan jutaan anak manusia telah tewas.
Palembang kini dalam zona darurat karena kabut asap memasuki suhu 1.900,6 ISUP, namun tidak ada yang turun tangan memberikan bantuan untuk warga Palembang. Bencana asap tentu berbeda dengan bencana lainnya dimana korban bisa diungsikan dan diobati lukanya, penderitaan karna asap terjadi pelan-pelan bak virus mematikan yang membunuh jutaan ummat manusia. Nasib masyarakat Palembang kini ada di tangan pemerintah Indonesia untuk cepat berbuat sesuatu di sana. Publik Indonesia saat ini sedang diombang-ambingi dengan tragedi Mina dan penangkapan oknum pembakar hutan dimana-mana, namun kondisi masyarakat Palembang, Sumatera akibat musibah asap saat ini lebih parah dan sepertinya bakal menjadi tragedi besar dalam catatan sejarah.

Musibah ini bisa terjadi karena kebakaran hutan dari wilayah lain di sekitarnya. Tercatatat pada hari ini pun, insiden kebakaran hutan terjadi di beberapa titik di wilayah Kabupaten Belitung Timur (Beltim) semenjak dilanda kemarau. Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Beltim, Khairul Lutfi mengatakan, total kawasan hutan yang terbakar mencapai luasan empat hektar. Menurut Khairul, kasus kebakaran lahan yang terjadi dominan di lahan milik warga dan lahan kosong, “kalau kawasan hutan itu menurut laporan yang saya terima, terjadi di Desa Simpang Tiga” ujarnya saat dihubungi Mni melalui telephon selulernya pada Kamis (1/10/2015)./ Ads
Komentar

Tampilkan

Terkini