Iklan

Tempat Wisata di Bangkalan jadi Ajang Mesum

Saturday, September 12, 2015, 12:09:00 AM WIB Last Updated 2022-02-13T15:20:44Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
"Inilah hasil jepretan kamera wartawan MNi saat meliput tempat wisata Ujung Pirang, Bangkalan."

MNI, BANGKALANJaman edan, begitulah kalimat pertama kali yang terlontar dari mulut wartawan MNi saat kameranya menjepret sepasang muda-mudi yang tengah bermesum ria di salah satu sudut tempat wisata Ujung Piring, Bangkalan, Madura. Tempat wisata mercusuar yang berlokasi di Desa Ujung Piring, Kecamatan Bangkalan ini mulai disalahfungsikan oleh kalangan remaja. Lokasi wisata yang lumayan ramai pengunjung dengan suasana yang nyaman dipenuhi pepohonan yang rimbun, membuat pengunjung dari kalangan muda-mudi untuk bebas beradu birahi.Tanpa eling tending mereka bahkan nekat melakukan perbuatan mesum di dalam mercusuar wisata Ujung Pirang seperti yang dijepret kamera wartawan MNi pada Kamis (10/9) kemarin.


Mulanya, pasangan muda-mudi ini memasuki mercusuar hingga ke puncaknya untuk menikmati pesona alam wisata Ujung Piring Jika awalnya pasangan muda-mudi tersebut masuk ke dalam mercusuar untuk menikmati keindahan panorama Ujung Piring. Namun lambat laun, suasana yang nyaman dan sepi dengan pelan tapi pasti kedua pasangan itu nekat beradegan mesum. Hal ini membuat salah seorang anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Bangkalan, Bahir Bahsar geram. Menurut Bahir, semua itu terjadi karena lemahnya pengawasan pihak pengelola tempat wisata Ujung Piring. Perbuatan seperti ini, kata Bahir, membuktikan moral generasi bangsa kita sudah mengalami degradasi darurat, “jika dibiarkan, ini sangat berbahaya” tegas Bahir.

Bangkalan yang baru saja memproklamirkan diri sebagai Kabupaten Zikir dan Salawat, lanjut Bahir, seolah ditampar dengan adanya hal-hal seperti ini, “jujur, ini sangat memalukan dan saya sangat teriris” ungkapnya. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak pengelola tempat wisata Ujung Piring hingga saat ini sulit ditemui wartawan MNi karena selalu tidak ada di tempat./Red
Komentar

Tampilkan

Terkini