Iklan

Geger, Warga Jambenenggang Kebonpedes Temukan Gadis Bertato Tewas Mengenaskan

Tuesday, February 15, 2022, 4:43:00 AM WIB Last Updated 2022-02-15T12:43:48Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Warga Jambenenggang Kebonpedes menemukan Gadis Bertato tewas mengenaskan pada Ahad (13/2) sekitar pukul 18.00 WIB. Polisi memasang police line di TKP.


MetroNewsIndonesia, KEBONPEDES – Warga Kampung Selajambu RT 004/003 Desa Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan sesosok remaja putri yang tewas mengenaskan.


Korban yang diketahui berinisial PM (19) itu ditemukan warga Kampung Selajambu pada Ahad (13/2/2022) sekitar pukul 18.00 WIB dalam kondisi memprihatinkan dengan busa di bagian mulutnya, sudah tidak bernyawa.


"Korban telah menghembuskan nafas terakhirnya dengan kondisi mengeluarkan busa pada bagian mulutnya," kata Kapolsek Kebonpedes, IPTU Tommy Ganhany Jaya Sakti kepada wartawan, Senin (14/2/2022).


Sebelumnya, kata IPTU Tommy, pihaknya mengetahui kejadian tersebut atas laporan dari masyarakat setempat. Setelah itu, ia bersama sejumlah anggotanya langsung bergegas ke lokasi untuk memastikan kebenaranya.


Setibanya di lokasi, ia bersama anggota dengan dibantu petugas dari Polres Sukabumi Kota langsung memasang garis police line di Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan mengevakuasi jasad korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi.


"Saat kami tiba di lokasi, posisi korban dalam kondisi terlentang di kasur. Pada tubuh korban terdapat tato di bagian tangan kanan dan kirinya. Selain itu, korban juga menggunakan kaos warna hitam lambang salah satu geng motor," paparnya.


Berdasarkan olah TKP dan pemeriksaan saksi, korban yang diketahui merupakan warga Kampung Cigadog, RT 04/05, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung itu, sebelum meninggal dunia telah bersama temannya seorang laki-laki berinisial AL, pada Ahad (13/2) sekitar pukul 18.00 WIB.


AL datang ke rumah SR (45) di Kampung Selajambu, RT 004/003, Desa Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes.


"Setelah itu, korban bersama AL langsung masuk ke kamar bersama-sama. Kemudian sekitar pukul 19.30 WIB SR dan temannya berinisial YN pergi ke Kampung Cimaja. Sedangkan korban dan AL masih di rumah SR," bebernya.


Tidak lama setelah itu, tepatnya sekitar pukul 19.45 WIB, SR datang kembali kerumanya. Setelah kembali, SR mendengar korban nangis di kamar.


"Kemudian AL mengatakan kepada SR, mang kunaon ieu korban tariis ngabudah, (Bang kenapa ini korban dingin terus ngeluarin budah atau busa di bagian mulutnya)," papar Kapolsek.

Setelah itu, tambah Kapolsek, SR langsung memberikan air hangat dan air susu, kemudian SR memberitahukan kepada SI yang merupakan sepupu SR untuk memeriksa kembali kondisi korban.


"Waktu itu, SI mengatakan bahwa korban sudah tidak ada denyut nadinya. Kemudian mereka langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian," imbuhnya.


Saat korban dibawa ke Rumah Sakit dan dilakukan visum mayat, tim medis tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.


Ketika disinggung mengenai penyebab kematian korban, Kapolsek menjawab, bahwa saat ini pihak kepolisian tidak bisa memberikan keterangan secara resmi mengenai faktor penyebab kematian korban.


"Kematian korban belum bisa diketahui secara pasti. Sebab, pihak keluarga korban menolak untuk di lakukan otopsi dan pihak keluarganya juga tidak membuat laporan dan menerima kejadian tersebut murni sebagai musibah," pungkasnya. (Prim RK)
Komentar

Tampilkan

Terkini