masukkan script iklan disini
Madura/
MNi. Ada-ada saja, lantas ada apa dengan warga Desa Mandung Kecamatan Kokop, Bangkalan, Madura?
Betapa tidak, jembatan yang menghubungkan dua dusun yakni Dusun Palongan dan Dusun
Murangsanah di desa itu diketahui tiba-tiba dibakar dan menjadi arang pada
Kamis (07/01/2016) kemarin. Hingga kini pelaku pembekaran tersebut belum
diketahui, dugaan sementara pembakaran tersebut terjadi akibat pengerjaan
proyek yang dikeluhkan warga sekitar.
Informasi yang dihimpun Tim MNi, Pjs Kepala Desa Mandung H.
Achmad Fauzi Ajib bersama mantan Kepala Desa Abd. Kholiq bertekad membangun
jembatan desa secara swadaya sejak 2015 lalu, namun warga mengira pembanguna
tersebut didanai oleh perintah sehingga menimbulkan polemic dan gonjang-ganjing
di tengah masyarakat Desa Desa Mandung Kecamatan Kokop, Bangkalan, Hal ini
dibenarkan oleh Pjs Kepala Desa H. Achmad Fauzi Ajib, “yah terjadi kecemburuan sosial di tengah
warga terutama di sekitar lokasi kejadian, sebab warga mengira dana pembangunan
itu bersumber dari dari pemerintah, ada yang tidak suka langsung membakarnya”
kata Fauzi kepada MNi saat menemani Kapolsek Kokop melakukan olah Tempat
Kejadian Perkara (TKP) pada Jumat, (08/01/2016) kemarin.
Sebelumnya, jelas Fauzi, salah satu pemilik lahan di sekitar pembangunan
jembatan itu sempat terlibat percekcokan dengan para pekerja di lokasi. Salah
seorang warga pemilik lahan yang tidak disebutkan identitasnya itu mengira
pembangunan jembatan didanai pemerintah, termasuk rencana pembangunan jalan
disekitarnya. Pasca insiden pembakaran itu, Pjs Kepala Desa H. Achmad Fauzi
Ajib mengaku pihaknya langsung menemui sejumlah pemilik lahan sekitar jembatan
dan memberikan penjelasan perihal pembangunan jembatan tersebut, “semuanya sudah
sama-sama faham dan saling menerima” pungkasnya.
Sementara itu Kapolsek Kokop, AKP Jaswadi bersama jajarannya diketahui
langsung melakukan olah TKP, dari hasil olah TKP disebutkan jembatan yang
dibakar itu sekitar 10 persen dari seluruh jumlah kayu yang dipasang di atas
kaki jembatan. Jembatan yang dibuat secara permanen dengan system pengecoran
itu berukuran panjang kurang lebih 20 meter, “yang dibakar sekitar 2 sampai 5
meter” jelas Jaswadi./Nasiruddin