masukkan script iklan disini
Jakarta/MNi– Ketua DPR Setya Novanto
akhirnya mengundurkan diri di tengah sidang keputusan kasus pelanggaran kode
etiknya oleh Mahkamah Kehormatan DPR, namun kekosongan kursi ketua DPR pasca
ditinggal Setya itu mulai menuai spekulasi termasuk adanya isu pengganti dari
fraksi Golkar, namun Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan pihaknya belum
membahas soal itu, “Pak Fadli dari Kuwait baru pulang besok, kami harus tunggu
rapat pimpinan terlebihdahulu karena Rapim yang menentukan langkah lebih lanjut
terkait surat pengunduran diri dari Pak Setya Novanto kepada pimpinan
DPR," ucap politisi PAN itu di gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Pimpinan DPR diketahui menerima surat
pengunduran diri dari Setya Novanto yang foto copy sebab yang asli ditujukan
kepada Pimpinan MKD dan Kesekertariatan DPR. Terkait adanya perbedaan pendapat
antar fraksi apakah perlu kocok ulang atau revisi UU MD, Taufik mengatakan akan
melibatkan seluruh pimpinan fraksi dalam rapat konsultasi agar tidak ada
kegaduhan, “payung hukumnya kan jelas (UU MD3, Red), jadi soal itu akan
dilibatkan seluruh pimpinan fraksi untuk dibahas” katanya. Dalam UU MD3 mengatur
pergantian ketua DPR diusulkan oleh fraksi asal, dengan kata lain pengganti
Novanto adalah anggota Fraksi Golkar.
Sementara itu, mundurnya Setya Novanto dari jabatannya sebagai Ketua DPR, Presiden Joko Widodo mengaku menghormati keputusan
yang diambil oleh Setya Novanto, “kita hormati keputusan yang sudah diberikan
oleh pak Setya Novanto,” kata Jokowi saat ditemui usai acara Munas IV Asosiasi
DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Kamis
(17/12/2015). Presiden Joko Widodo juga mengatakan hubungan antara
pemerintah dengan legislatif baik-baik saja, “yah baik-baik saja” katanya./ Red