Iklan

Sepanjang 2015, Kekeringan di NTT Masih Meluas

Thursday, October 8, 2015, 10:21:00 PM WIB Last Updated 2022-02-13T15:20:44Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

MNi/ NTT- Secara geografis sebagian besar daerah di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memang memiliki iklim kering dalam setiap rentan waktu, dari tahun ke tahun. Kekeringan ini menimbulkan musibah kelaparan di sejumlah daerah termasuk bencana kelaparan yang menimpa warga Kecamatan Amanuban Selatan dan Kualin, Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat kekeringan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sepanjang 2015 ini makin meluas, hingga kini tercatat 20 kabupaten/kota di NTT mulai dilanda kekeringan, “ini akibat anomali iklim yang berdampak kurangnya curah hujan pada 2015, sudah 20 kabupaten yang dilanda kekeringan dengan spot kekeringannya di 270 Desa dan Kelurahan” kata Kepala BPBD NTT Tini Tadeus dengan mengitip data Agustus 2015 lalu.

Pemerintah Provinsi NTT, lanjut Tini, terus berupaya dengan seluruh jajarannya untuk mengoptimalkan pemanfaatan asset seperti dengan menggunakan mobil tanki untuk mendistribusikan air langsung ke masyarakat. Selain itu, BPBD juga mengupayakan pembuatan sumur dangkal serta sumur bor di beberapa daerah yang memiliki potensi air tanah, “ini diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat yang sedang sulit air” kata Tini

Sementara itu, akibat kekeringan yang berkepanjangan mengakibatkan bencana kelaparan yang menimpa warga Kecamatan Amanuban Selatan dan Kualin-NTT. Bahkan warga Amanuban Selatan dan Kualin mengonsumsi putak atau pakan ternak dari batang pohon lontar. Kondisi tersebut sudah mendapat perhatian serius dari Ketua DPR Setya Novanto beberapa waktu lalu.

Disinggung sudah sejauhmana perhatiannya, anggota dewan yang dipilih dari dapil NTT itu menyatakan pihaknya sudah bekerjasama dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK termasuk Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, “diantaranya untuk membangun saluran air untuk sawah-sawah di NTT agar persoalan gagal panen dan kelaparan seperti ini segera teratasi dan tidak terulang lagi” kata Setya saat ditemui MNi di kediamannya Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (07/10/2015)./ Andy
Komentar

Tampilkan

Terkini

advertorial

+