masukkan script iklan disini
MNi/ Madura- Fisik jembatan
penghubung sebagai salah satu sarana infrastruktur desa antara Desa Bandang Laok dengan Desa Mandung di
Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan, Madura hingga kini masih dibiarkan dalam kondisi
rusak parah. Hingga kini terhitung selama delapan tahun sudah kondisi jembatan tersebut
dibiarkan terlantar dalam kondisi lapuk menyedihkan. Tidak jarang kondisi fisik
jembatan yang rusak parah tersebut menelan korban, namun Pemerintah Kabupaten
Bangkalan dinilai masih tutup mata dan acuh tak acuh membiarkan pelayanan jasa
masyarakat kedua desa tersebut terseok-seok karena rusaknya kondisi fisik jembatan.
Baru baru ini seorang warga pengendara
speda motor dari Desa Medung, Pukari, menjadi korban kerusakan jembatan penghubung
itu. Hampir saja nyawa Pukari melayang, jembatan bobrok itupun menjadi saksi
bisu saat Pukari diselamatkan warga setempat. Pukari sedikit lega setelah mendapat
perawatan dari salah satu rumah sakit di Bangkalan. Melihat kondisi fisik jembatan
penghubung yang rusak parah ini membuat Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Kokop
(AMPK) angkat bicara. AMPK menilai Pemkab Bangkalan sengaja tutup mata dan
terkesan melakukan pembiaran selama delapan tahun ini.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina
Marga dan Pengairan Kabupaten Bangkalan, Taufan Zairinsyah tidak mau memberikan
tanggapan atas desakan AMPK terkait kondisi infrastruktur jembatan penghubung itu.
Saat dihubungi melalui telepon genggamnya pun, Taufan juga enggan menjawab,
termasuk dihubungi melalui pesan singkat. Secara terpisah, perwakilan warga
setempat, Haji As berharap Pemkab Bangkalan
segera memprioritaskan pembangunan jembatan tersebut, “atasnama masyarakat, kami
sangat berharap dan meminta agar Pemkab Bangkan segera memperbaiki jembatan
ini, silahkan ke lokasi dan dengarkan langsung bagaimana keluh kesah masyarakat
kami terkait kerusakan kondisi fisik jembatan ini” kata As pada MNi./ Nas