masukkan script iklan disini
MNi/ Sukabumi-
Kejadian tragis ini menimpa LN (34) warga Sukabumi yang mengaku dirinya mengalami
pelecehan seksual oleh seorang pria berinisial FP (40) di rumah
pelaku, Kamp. Tipar Rt 05/03, Kelurahan Tipar, Kota Sukabumi selama dua hari
berturut-turut pada Jumat dan Sabtu (18-19/09/2015) kemarin. Selain diperlakukan
tidak senonoh, korban juga diancam jika melapor pada keluarganya atau pihak kepolisian. Melihat gejala perubahan pada sikap LN, keluarga korban mendesak LN dan akhirnya terkuak jika selama dua hari berturut-turut LN mengaku dirinya diperlakukan secara tidak senonoh oleh majikannya. Kini, pihak korban LN (34) warga asal Pajampangan, Sukabumi
itu menyatakan akan melapor ke Polresta Sukabumi esok hari.
Korban
LN (34) itu pada awal mulanya berniat mencari pekerjaan sebagai pembantu rumah
tangga. Melalui seorang perempuan bernama Noneng (36) warga Cicadas Kaler, Desa
Jaya Mekar, Kecamatan Baros, korban LN dipertemukan dengan pelaku FP yang
sebelumnya diketahui mencari pembantu rumah tangga di rumahnya dengan upah
maksimal Rp 900.000 per bulan. Noneng kemudian mempertemukan LN (34) dengan FP (40)
laki-laki beristri itu, namun perjanjian kerja diubah oleh FP (40) yang menjadikan LN sebagai pekerja harian dengan upah Rp 50.000 per hari.
Walau
dengan setengah hati wanita cantik itu asal Pajampangan, Sukabumi itu akhirnya
menerima tawaran pekerjaan harian sebagai pembantu rumah tangga di rumah FP
(40) di Kamp. Tipar Rt 05/03, Kelurahan Tipar, Kota Sukabumi. Menurut pengakuan
LN (34), hari pertama dirinya masuk kerja, pelaku FP (40), ayah dari dua orang
anak itu sudah mulai memperlakukan dirinya dengan tidak senonoh, “hari pertama
sudah mulai digodain, katanya dia (FP) sudah 8 bulan tidak berhubungan badan
dengan istrinya” kata LN (34) saat ditemui MNi di kediamannya. Hari itu, lanjut
LN, pelaku sering berusaha untuk meraba-raba tubuhnya sambil berusaha mengajak
dirinya ke kamar tidur, “terus ngancam, katanya awas kalau melapor-lapor ke keluarga”
tutur LN. Hari keduanya pada Sabtu (19/09/2015), jelas LN, petaka itu pun akhirnya
menimpa dirinya. Dihadapan keluarganya, LN mengaku dirinya dipeluk, dicium, dan
tubuh bagian vitalnya dijamah secara membabibuta oleh pelaku FP (40), “saya
berontak tapi tidak kuat dan pintu semuanya dikunci” kata LN.
Melalui
wanita bernama Noneng (36) warga Cicadas Kaler, Desa JayaMekar, Kecamatan Baros,
pelaku FP menyatakan dirinya akan mendatangi keluarga LN untuk meminta maaf namun
tak kunjung datang, “sebaliknya malah kami disuruh datang ke rumah saudaranya atau bapak
angkatnya di markas Armed, Cikembar dengan nada mengancam” kata keluarga LN,
Lela. Sementara itu, pelaku FP (40) tidak ada di rumah saat ditemui wartawan
MNi pada Minggu (27/09/2015). Pihak keluarga LN menyatakan pihaknya akan melaporkan
perkara pelecehan terhadap LN ke Mapolresta Sukabumi esok hari. / Dian