Diduga Korupsi, Kades Mandrajaya Dilaporkan LSM GAPURA ke Kejari. |
sukabumiNews, CIBADAK - Kepala Desa (Kades) Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu, 20 Januari 2021 dilaporkan LSM Gerakan Aktivis Penyelamat Uang Negara (GAPURA) RI ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Cibadak.
Kades
berinisial AA ini dilaporkan lembaga sipil anti rasuah LSM GAPURA RI ke Kejari
atas dugaan penggelapkan atau korupsi Anggaran Dana Desa (ADD) senilai ratusan
juta rupiah.
"Terlalu
kecil memang untuk kelas Kepala Desa, tapi kami juga tidak bisa membiarkan
sekecil apapun dugaan korupsi uang Negara yang dilakukan oleh kepala
desa," ujar Ketua Devisi Pelayanan Publik LSM GAPURA RI, Nurdianto kepada
sukabumiNews.net, Rabu (20/1).
Lagi pula,
sambung Nurdianto, hampir setiap minggu LSM GAPURA menerima pengaduan dan
permohonan pendampingan dari masyarakat Desa Mandrajaya kepada lembaganya.
"Berangkat
dari sinilah investigasi tim kami menemukan dugaan adanya tindak pidana
korupsi," terang Nurdianto.
Dugaan
korupsi dana desa di Desa Mandrajaya, lanjut Nurdianto, mencakup anggaran untuk
kegiatan fisik dan untuk program pemberdayaan masyarakat selama tiga tahun
berturut-turut.
"Nilai
kerugian Negara yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, lebih lanjut
kita serahkan pada penegak hukum yang bekerja,” katanya.
Hal senada
disampaikan oleh Sekretaris Jenderal LSM GAPURA RI, Bulderi Sbastian. Burderi
menegaskan bahwa sudah menjadi tugasnya untuk mengawal laporan masyarakat.
"Jika
ada orang kuat baik élite maupun pengusaha yang melindungi pelaku di daerah,
kami pasti dorong dari intitusi APH di atasnya,” tegas Bulderi.
Sementara
Laporan Hukum yang disampaikan GAPURA diterima oleh PTSP Kejaksaan Negeri
Sukabumi Cibadak. Tim juga disambut oleh Kepala Seksi Intelen Kejaksaan Negeri
Cibadak, Aditya Sulaeman di ruang kerjanya.
“Benar kawan-kawan LSM GAPURA RI memberikan Lapdu Korupsi, kami terima dan akan kami pelajari, siapapun masyarakat berhak melaporkan jika ada dugaan pelanggaran yang merugikan keuangan dan perekonomian Negara“ kata Kasi Intel, Aditya.