Iklan

HARGA AVTUR MAHAL, PERTAMINA LAKUKAN MONOPOLI?

Tuesday, September 22, 2015, 4:45:00 AM WIB Last Updated 2022-02-13T15:20:44Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


Heri Gunawan

Wakil Ketua Komisi VI DPR 


Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak pengelola bandara yang baru saja selesai dilakukan, mengemuka ada dua keganjilan pada harga jual avtur Pertamina. Pertama, harga jualnya 22-47% lebih mahal di dalam negeri. Makin ke timur, makin mahal di tengah-tengah harga internasional yang sedang turun. Kedua, untuk produk yang sama, kok Pertamina bisa menjual lebih murah di Singapura.

Dua keganjilan itu menguatkan dugaan bahwa Pertamina sedang melakukan monopoli avtur. Akibatnya, airlines domestik teriak karena hal itu telah memberatkan mereka. Apalagi, avtur menjadi komponen biaya paling besar, yaitu hampir setengah dari total biaya operasional.

Alasan Pertamina menjual avtur lebih mahal karena harus melakukan subsidi silang, tidak bisa diterima akal sehat. Mengapa? Pertama, Pertamina tidak dipungut sewa ketika mensupply avtur ke bandara kecil. Tidak ada PNBP di situ. Alasan kedua, disparitas harganya tinggi sekali. Di Cengkareng 22%, di Luwuk bisa mencapai 47%. Lebih jauh, jika Pertamina bisa menjual lebih murah di Singapura, kenapa di Luwuk atau di Gorontalo tidak bisa?

Sebagai BUMN, seharusnya Pertamina sadar bahwa tugasnya tidak hanya mencari untung sebesar-besarnya, tapi juga harus menjalankan fungsinya sebagai agen pembangunan nasional sebagaimana yang dimuat dalam UU No. 19/2003 tentang BUMN. Sebagai agen pembangunan nasional, wajib mewujudkan pemerataan pembangunan yang adil. 

Karena itu, kami minta kepada KPPU untuk serius mendalami kasus ini. Selanjutnya, dalam rapat besok Pertamina harus bisa menjelaskan mengenai Harga Pokok Produksinya (HPP) beserta pola distribusinya. Dengan begitu, semua akan lebih clear dan transparan, termasuk pungutan-pungutan yang tidak perlu.



 
Komentar

Tampilkan

Terkini